Reog Ponorogo – Kekuatan, Keberanian, dan Warisan Budaya

Reog Ponorogo adalah kesenian tradisional khas dari Ponorogo, Jawa Timur, yang kini juga hidup dan dilestarikan di Desa Banyubiru. Pertunjukan ini identik dengan sosok dadak merak—topeng kepala harimau berhias bulu merak menjulang tinggi, dengan bobot mencapai 50–60 kg. Hebatnya, topeng raksasa ini digerakkan hanya dengan kekuatan gigi penari utama, melambangkan kekuatan, keberanian, dan ketangguhan.

Pentas Reog tidak hanya menampilkan dadak merak, tetapi juga diwarnai karakter lain seperti Klono Sewandono (raja gagah perkasa), Warok (tokoh sakti dan bijak), serta Bujang Ganong (prajurit lincah dan jenaka). Perpaduan tarian, iringan musik gamelan, serta narasi cerita rakyat menjadikan Reog sebagai tontonan yang atraktif, penuh energi, sekaligus sarat nilai budaya.

Di Desa Banyubiru, kesenian ini dijaga oleh kelompok Singo Utomo dari Dusun Karanganyar. Kelompok ini rutin tampil dalam hajatan warga, acara adat, dan festival desa, termasuk Banyubiru Fest, sehingga memperkaya keragaman seni yang ada di desa wisata ini.