Kubro Siswo adalah salah satu kesenian tradisional yang hidup dan berkembang di Kabupaten Magelang, termasuk di Desa Banyubiru. Nama “Kubro Siswo” berasal dari kata Kubro yang berarti besar, dan Siswo yang berarti murid. Secara makna, Kubro Siswo menggambarkan pengabdian besar para murid atau umat kepada Allah SWT.
Kesenian ini berakar dari nilai spiritual Islam dan sejarah perjuangan rakyat. Pertunjukan Kubro Siswo memadukan gerakan tari, musik gamelan, rebana, serta lantunan sholawat yang sarat pesan dakwah. Dalam beberapa pementasan, tarian juga diwarnai atraksi-atraksi spektakuler yang menggambarkan perjuangan melawan penjajahan serta semangat mempertahankan kebenaran.
Di Desa Banyubiru, Kubro Siswo ditampilkan oleh kelompok seni Bangun Mudo dari Dusun Candilopo. Kelompok ini aktif dalam berbagai acara adat, hajatan, hingga festival tahunan seperti Banyubiru Fest, menjadikan kesenian Kubro Siswo sebagai salah satu identitas budaya yang membanggakan.
Kubro Siswo bukan sekadar hiburan. Ia adalah simbol dakwah, spiritualitas, sekaligus perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan. Melalui syair-syair religius dan gerakan tarinya, Kubro Siswo mengajarkan nilai keimanan, kebersamaan, dan semangat juang. Kini, kesenian ini terus dilestarikan sebagai daya tarik wisata budaya, menghadirkan pengalaman otentik bagi wisatawan.