IMG-LOGO
Berita Desa

Inovasi Pengelolaan Sampah: TPS 3R Banyubiru Gunakan Mesin Pembakaran Minim Asap

Create By Ristriyana 20 September 2025 167 Views
IMG

Banyubiru, Dukun — Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan sampah, TPS 3R Desa Banyubiru kini memanfaatkan sebuah inovasi berupa mesin pembakaran minim asap. Mesin tersebut merupakan hibah dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 71 yang berlokasi di Desa Banyubiru. Kehadiran teknologi tersebut menunjukkan bukti nyata kepedulian mahasiswa dalam membantu masyarakat menghadapi permasalahan sampah yang semakin kompleks.

Uji coba perdana dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2025 bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 2, Bapak Soni Laksono, ST., dan perangkat desa yang diwakili oleh Bapak Pongge. Hasil uji coba menunjukkan kemampuan mesin dalam membakar sampah dengan cepat dan efisien, sehingga mengurangi penumpukan sampah di TPS 3R. Proses yang lebih singkat menjadi solusi praktis bagi warga dalam mengelola limbah rumah tangga sehari-hari.

Rancangannya menggunakan sistem turbulen dengan aliran udara dari bagian bawah mesin. Mekanisme tersebut membuat proses pembakaran lebih sempurna, menghasilkan abu tanpa menyisakan limbah. Pada tahap awal, api dinyalakan dengan bantuan sedikit bensin, kemudian udara dari bawah menjaga bara api tetap stabil. Dengan cara kerja tersebut, sampah dapat terurai lebih cepat daripada metode pembakaran konvensional.

Tidak semua jenis sampah cocok dimasukkan ke dalam mesin. Bahan organik, seperti sisa makanan yang basah, justru membuat proses pembakaran kurang optimal. Untuk sampah tertentu seperti popok bayi, biasanya diletakkan di bagian atas terlebih dahulu agar kering dan meleleh sebelum terbakar sepenuhnya. Sisa abu yang dihasilkan masih bisa dimanfaatkan kembali, misalnya sebagai pupuk atau campuran media tanam untuk lahan pertanian maupun kebun.

Saat uji coba, Bapak Pongge bercanda, “Kalau kelamaan di depan mesin, hati-hati aja mukanya jadi gosong.” Ucapan tersebut menggambarkan bahwa meski mesin sangat membantu, pengguna tetap harus berhati-hati karena panas yang dihasilkan cukup tinggi. Kesadaran dalam menggunakan mesin dengan benar menjadi hal penting agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal.

Pemanfaatan teknologi pembakaran minim asap membawa banyak manfaat bagi masyarakat Desa Banyubiru. Selain mengurangi polusi udara, mesin tersebut juga mengatasi penumpukan sampah yang sering menjadi masalah di TPS 3R. Proses pembakaran yang lebih efisien membuat pengelolaan limbah lebih mudah, sementara abu hasil pembakaran tetap bernilai guna bagi sektor pertanian. Dengan demikian, pengelolaan sampah tidak hanya berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih tetapi juga memberikan manfaat tambahan bagi warga.

Inovasi sederhana namun bermanfaat menjadi hasil nyata dari kolaborasi antara mahasiswa UII dan masyarakat Banyubiru. Kehadiran mesin pembakaran sampah diharapkan mampu menjaga kebersihan desa, meningkatkan kesehatan lingkungan, dan menunjukkan bahwa kerja sama antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat melahirkan solusi konkret bagi kebutuhan sehari-hari.

96,8 FM Radio Gemilang