Liong Barongsai adalah salah satu kesenian tradisional Tionghoa yang telah berakar kuat di Nusantara, termasuk di Desa Banyubiru. Seni ini berbentuk tarian menggunakan kostum singa (barongsai) maupun naga (liong), yang dimainkan oleh dua orang atau lebih dengan gerakan lincah, atraktif, dan sering disertai akrobatik.
Tarian Barongsai dan Liong selalu diiringi tabuhan musik khas berupa tambur, simbal, dan gong, yang menghadirkan suasana semarak dan penuh energi. Dalam tradisi Tionghoa, kesenian ini diyakini sebagai simbol keberuntungan, kemakmuran, dan pengusir roh jahat. Karena itu, Barongsai kerap dipentaskan pada momen-momen penting seperti perayaan Tahun Baru Imlek, hajatan besar, maupun acara kebudayaan lintas etnis.
Di Desa Banyubiru, kesenian Liong Barongsai dibawakan oleh kelompok seni dari Dusun Gununggono. Mereka rutin tampil pada acara desa maupun festival budaya seperti Banyubiru Fest, menjadi bukti nyata akulturasi budaya dan kerukunan antarwarga.
Barongsai sendiri telah diakui sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia, dan kini semakin sering dipertontonkan tidak hanya dalam konteks perayaan keagamaan, tetapi juga sebagai atraksi wisata budaya.