Desa Banyubiru

Topeng Ireng merupakan salah satu kesenian tradisional khas dari daerah Magelang, Jawa Tengah, yang dikenal dengan gerakan tari yang dinamis, iringan musik yang enerjik, serta kostum warna-warni yang menyerupai pakaian adat suku Dayak atau Indian. Pertunjukan ini sering kali menampilkan ratusan penari yang bergerak serempak, menciptakan suasana yang meriah dan magis.

Salah satu fenomena yang kerap terjadi dalam pertunjukan Topeng Ireng adalah kesurupan. Dalam konteks budaya Jawa, kesurupan sering dimaknai sebagai kondisi saat seseorang kehilangan kesadaran dan dipercaya sedang dirasuki oleh roh leluhur atau kekuatan gaib. Saat kesurupan terjadi, penari tetap menari dengan energi luar biasa meskipun dalam keadaan tidak sadar sepenuhnya. Hal ini menambah nuansa mistis dalam pertunjukan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.

Fenomena kesurupan juga bisa disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis. Musik yang keras, irama yang cepat, serta gerakan tari yang intens dapat memicu kondisi trance pada sebagian penari, terutama jika mereka sedang berada dalam tekanan mental atau kelelahan fisik. Di beberapa kelompok kesenian, terdapat pawang atau sesepuh yang bertugas menenangkan dan menyadarkan penari yang mengalami kesurupan dengan menggunakan doa atau ritual tertentu.

Bagi sebagian masyarakat, kesurupan dianggap sebagai bagian yang sakral dan tidak terpisahkan dari esensi Topeng Ireng. Namun, ada juga yang menilai fenomena ini sebagai efek sugesti atau bahkan sebagai bagian dari hiburan semata. Terlepas dari berbagai pandangan tersebut, kesurupan dalam kesenian Topeng Ireng tetap menjadi unsur penting yang memperkaya nilai budaya dan spiritual dari pertunjukan ini.

Kesurupan Topeng Ireng Mengerikan dan Mencekam

Jadi, menurut kalian kesurupan dalam Topeng Ireng itu mitos atau Fakta??